Selasa, 10 November 2015

Sidrotul Muntaha & Tempat Manusia Agung

image
BERIKUT petikan tausiyah dari Buya Yahya mengenai hikmah yang terkandung pada peristiwa Isro Mi’raj.
_____Bulan ini adalah bulan Rojab, jutaan manusia diingatkan kpd sebuah peristiwa agung yang tidak pernah terjadi pada makhluq Allah dari dulu hingga nanti kecuali kepada Nabi Muhammad (shollallahu’alayhi wasallam). Peristiwa luarbiasa Isra’ mi’roj. Ada hal yg sering dilupakan oleh kebanyakan orang tentang tempat mulia Sidrotul ~ Muntaha dan Mustawa, tmpat yang Allah tidak memperkenankan siapapun menginjakkan kakinya disana kecuali Rosulullah (shollallahu’alayhi wasallam). Bahkan Malaikat Jibril, paling mulianya malaikat~pun tidak berani dan tdk bisa sampai kepada tempat tersebut..
Hal lain lagi adalah naik turunnya Sayyidina Muhammad untuk mengambil pndapat dari Nabi Musa berikut perbincangan Rosulullah dgn Allah ditempat trsebut. Kejadian dahSyat dan luarbiasa ini sungguh mengagumkan hati ahli iman. Ini adalah memang urusan hati dan tidak akan bisa faham kejadian ini kecuali ahli iman..
Hal yg perlu dicermati dibalik kisah luar biasa ini adalah hanyutnya sebagian orang dlm irama kekaguman terhadap kisah sidrotulmuntaha dan Mustawa berikut dialog Rosulullah dgn Allah. Hingga sampailah pada titik keyakinan bahwa Rosulullah berdialog dengan Allah ditempat itu karena menganggap disitulah tmpat Allah. Dan mungkin juga terbayang sebuah suasana hening saling duduk berhadapan dan berdampingan antara Allah dengan Rosulullah saw.
Inilah kesesatan aqidah bahkan itulah kekafiran yg tersembunyi dibalik sebuah keyakinan. Disinilah orang sering salah alamat, seolah telah meyakini Tuhan Allah yang (Laisa kamitslihi syaiun) tdk diserupai oleh apa dan siapapun, akan tetapi ternyata telah tersesat dijalan menyerupakan Allah dgn makhluq Nya. Meyakini Allah bertempat, berhadap-hadapan dgn Rosulullah adalah salah jalan dlm beriman kpd Allah.
Begitu indah dan istimewanya perjalanan Isro Mi’roj, mempesonakan hati yg mencari cari keteduhan dibalik penghambaan kepada Allah.. Menghadirkan renungan dalam makna sambung komunikasi dgn Allah Yang Maha Agung yg terurai dalam kekhusyukan sholat. Sholat 5 waktu.. Akan tetapi sholat yg semestinya pnghambaan kpada Allah bisa berubah mjd penyembahan kpd berhala yg dihayalkan jika trnyata seorang yg lagi sholat tlah meyakini tuhan nya duduk dan membutuhkan tempat, buah kesalahpahaman akan Isro mi’rojnya Rosulullah.
Sungguh benar Rosulullah telah diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho lalu menembus langit ketujuh hingga al-baitul ~ makmur dan Sidrotul-Muntaha dengan ruh dan jasadnya. Lalu berdialog dgn Allah SWT. Itulah tempat kemuliaan yang hanya disediakan untuk memuliakan Rosulullah shollallahu’alayhi wasallam saja.. Yg prlu diyakini bahwa tempat itu bukanlah tempat Allah, sebab Allah yg menciptakan tempat. Sebelum Allah menciptakan tempat Allah tidak butuh kepada tempat dan setelah Allah menciptakan tempat Allah tetap tidak butuh kepada tempat. Tidak bisa dan tidak boleh menyebut Allah bertempat.
Bagi Allah, sangat mudah mengajak dialog khusus dgn Rosulullah dimana saja. Bisa di Indonesia, Malaysia, atau di bukit Tursina sperti yg pernah terjadi pada nabi Musa. Akan tetapi untuk seorang Nabi yang Paling Allah Cintai dan mulyakan,, Allaah menginginkan dialog dengan ke~cintaanNya itu ditempat yang sangat istimewa yg tidak pernah dijamah oleh apa dan siapapun.. Tempat tersebut adalah tempat untuk memuliakan Rosulullah Shollallahu’alayhi wasallam dan Bukan tempatnya Allah.. Maha Suci Allah yg tidak diserupai oleh segala ciptaanNya..

_____
Subhanallah wabihamdih..
Allohumma sholliy wa sallim ala habibina Muhammad.

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Santosa Uyee Visit Original Post Putra ka'bah