Sholat Tatawu’
Dalam Sebuah hadits Tamim Addari menerangkan bahwa Nabi SAW
bersabda: “Perbuatan orang yang pertama kali dihisab (diteliti) kelak pada hari
Kiyamat, ialah tentang Sholatnya. Jika ia telah mengerjakan Sholatnya dengan
sempurna, maka dicatat baginya sempurna. Akan tetapi, jika ia tidak mengerjakan
sholat dengan sempurna, maka Allah akan berkata kepada malaikat-Nya:
“periksalah! apakah kamu dapati perbuatan Tatawu’ (melaksanakan sholat sunah)
bagi hambaku untuk melengkapi sholat fardhunya?” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu
Majah, dan Hakim)
Kutipan hadits diatas menerangkan
betapa sholat Tatawu’ memiliki nilai pahala lebih di sisi Allah walaupun hukum
melaksanakan sholat tatawu’ adalah sunah. Nah, untuk mengetahui lebih jauh
sholat sunah apa saja yang termasuk sholat Tatawu’serta ketentuan-ketentuan
sholat Tatawu’, marilah kita simak pembahasan berikut.
Pengertian Sholat Tatawu’
Sholat Tatawu’ adalah sholat
sunah pada umumnya, selain sholat fardhu yang lima waktu. Sholat tatawu’
dikerjakan di luar lima sholat fardhu. Sholat Tatawu’ adalah sholat yang
memberikan kesempatan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
(Taqorubbillah). Pahala ibadah sholat Tatawu’ memiliki nilai lebih sebagai
penyempurna sholat fardhu yang belum sempurna pelaksanaannya.
Macam-Macam Sholat Tatawu’
Sholat tatawu’ yang dikerjakan
berdasarkan tuntunan dari Nabi Muhammad SAW dan hadits yang shohih adalah:
1.
Sholat sesudah wudhu
2.
Sholat Tahiyyatul Masjid
3.
Sholat Rowatib
4.
Sholat Lail (Sholat Malam)
5.
Sholat Dhuha
6.
Sholat Safar (Ketika Akan
Bepergian)
7.
Sholat Istikhoroh (Mohon
Dipilihkan)
8.
Sholat Idain
9.
Sholat Gerhana Matahari
atau Bulan
10.
Sholat Istiqo’ (Memohon
Hujan)
Penjelasan :
1.
Sholat Sesudah Wudhu
Apabila selesai melaksanakan wudhu. kita disunahkan
melaksanakn sholat sunah. Jumlah roka’at Sholat sesudah wudhu tidak ditentukan,
boleh dua roka’at empat roka’at, enam roka’at dan seterusnya sampai dengan
kemampuan dan tempat yang ada
Tempat untuk melaksanakan sholat sesudah wudhu boleh
di rumah, masjid, atau di tempat yang patut untuk melaksanakan sholat.
2.
Sholat tahiyyatul
Masjid
Sholat Tahiyyatu Masjid adalah Sholat untuk
menghormati masjid sebagai rumah Allah. Mengerjakan sholat Tahiyyatul Masjid
disunahkan bagi orang yang masuk masjid. Janganlah seseorang duduk sebelum
mengerjakan sholat Tahiyyatul Masjid. Begitu pula saat hari Jum’at, walaupun
khotib sedang berkhutbah dan kita baru datang, maka kita disunahkan
melaksanakan sholat Tahiyyatul Masjid. sholat Tahiyyatul Masjid dikerjakan
sebanyak 2 roka’at.
3.
Sholat Rowatib
Sholat Rowatib adalah sholat sunah yang mengikuti
sholat fardhu. Sholat Rowatib yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut
sholat sunah Qobliyah (sebelum) dan yang dikerjakan sesudah sholat
fardhu disebut Ba’diyah (sesudah).
Diantara sholat sunah Rowatib adalah sebagai berikut:
a.
Sholat Sunah Fajar,
dikerjakan dua roka’at sebelum sholat subuh dan lebih baik dikerjakan di rumah
sebelum berangkat ke masjid. Diterangkan dalam sebuah hadits, dari Aisyah, “Tidak
ada sholat sunah yang lebih dipentingkan oleh Nabi Muhammad SAW. selain dari
dua roka’at sebelum subuh.”
b.
Sholat Sunah Zuhur,
dikerjakan dua roka’at atau empat roka’at sebelum sholat Zuhur dan dua roka’at
atau empat roka’at sesudah Zuhur
c.
Sholat sunah Asar,
dikerjakan dua roka’at sebelum Asar
d.
Sholat sunah Maghrib,
dikerjakan dua roka’at sebelum sholat Maghrib dan dua roka’at sesudah maghrib
e.
sholat sunah isya’,
dikerjakan dua roka’at atau empat roka’at sesudah sholat isya’.
4.
Sholat Lail
Sholat lail dikerjakan pada malam hari dan biasa
disebut sholat Tahajud (qiyamul Lail). Pada bulan romadhon, sholat lail dikenal
dengan nama sholat Tarowih. Satu rangkaian dengan sholat Lail atau Tahajud
serta diikuri dengan Witir.
Sholat Tahajud dikerjakan sedikit-dikitnya dua
roka’at dan sholat Witir sedikit-dikitnya satu roka’at. Sholat Witir dikerjakan
sesudah sholat Tahajud. Waktu melaksanakn sholat Tahajud dimulai setelah sholat
Isya’ dan lebih diutamakan dikerjakan sesudah tidur pada sepertiga malam yang
terakhir.
Pada bulan Romadhon, sholat Tahajud dinamakan sholat
Tarowih. Sholat Tarowih dikerjakan sebanyak 20 roka’at, dikerjakan dua roka’at
dua roka’at kemudian salam. Sama Halnya dengan sholat yang lain , setelah
membaca al-fatihah dilanjutkan dengan membaca surat-surat yang dikuasai.
Setelah selesai sholat Tarowih , dilanjutkan dengan sholat Witir yang
dikerjakan tiga roka’at dengan dua roka’at salam dan satu roka’at salam
5.
Sholat Dhuha
Sholat Dhuha ialah sholat sunah dua roka’at atau empat
roka’at atau delapan roka’at singkat-singkat dengan salam pada tiap-tiap dua
roka’at. Sholat Dhuha dikerjakan ketika waktu dhuha, yaitu ketika matahari
telah mulai naik meninggi (kurang lebih pukul 7 atau 8 pagi) sampai tergelincir
matahari (kurang lebih pukul 11 siang).
Sholat Dhuha termasuk sholat yang dipentingkan karena
mendapat wasiat dari Rosulullah SAW
Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Abu Huroiroh, ia berkata, “Kekasihku
(Muhammad SAW) telah berpesan kepadaku tiga hal penting yaitu, suka berpuasa
tiga hari setiap bulan (tanggal 13,14,dan15), mengerjakan sholat Dhuha dua
roka’at, dan sholat witir sebelum tidur.” (HR Bukhori dan Muslim)
6.
Sholat Safar (sholat
ketika akan bepergian)
Orang yang akan bepergian disunahkan melaksanakn
sholat Safar tatkala ia hendak ke luar rumah. Begitu juga, orang yang baru
datang dari bepergian disunahkan melaksanakan sholat sunah dua roka’at tatkala
ia sampai di rumahnya. Sebagaimana hadis berikut:
Dari Abu Huroiroh, Nabi Muhammad SAW bersabda
“Apabila engkau keluar rumahmu, hendaklah engkau sholat dua roka’at niscaya
sholat itu akan memeliharamu dari kemasukan kejahatan. Dan apabila engkau masuk
rumahmu, hendaklah engkau sholat dua roka’at maka sholat itu akan memeliharamu
dari kemasukan kejahatan.” (HR Baihaqi, Hadits Hasan)
7.
Sholat Istikhoroh
(Mohon dipilihkan yang terbaik)
Sholat Istikhoroh artinya meminta petunjuk yang
terbaik kepada Allah SWT. Hal ini menunjukan sikap seorang muslim yang
menyerahkan masalah hidup yang sedang dihadapi (masalah pekerjaan, jodoh,
jabatan, atau urusan lainnya) kepada Allah SWT. Agar memilihkan yang terbaik
bagi dirinya untuk kehidupan di dunia dan di akhirat. Ketika kita dihadapkan
pada pilihan tersebut, maka kita disunahkan melaksanakan sholat Istikhoroh dua
roka’at. Sesudah itu kita berdo’a memohon petunjuk kepada Allah SWT agar
dipilihkan salah satu yang terbaik dari berbagai pilihan
8.
Sholat Idain
Sholat Idan adalah salah satu hari raya, yaitu sholat
Idul Fitri yang dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal setelah kita melaksanakan
puasa romadhon dan sholat Idul Adha yang dilaksanakan pada tanggal 10
Dzulhijjah. Idul Adha disebut juga hari raya qurban karena bertepatan dengan
penyembelihan hewan qurban. Idul Adha disebut juga hari raya haji karena
bertepatan dengan dilaksanakannya ibadah haji di tanah suci Mekah.
Sholat Idain lebih utama dilaksanakan di tanah lapang
secara berjama’ah. Hal ini untuk syi’ar Islam. Tata cara melaksanakan sholat
Idain sebagai berikut:
a.
Takbirotul ihrom (pada
roka’at pertama). Stelah takbirotul ihrom dan membaca do’a iftitah ,
dilanjutkan dengan takbir 7X. Tidak membaca apa pun diantara takbir yang 7 tersebut. Kemudian diikuti dengan
membaca suroh Al Fatihah, dan diteruskan dengan membaca surah Al-A’la Dilanjutkan
dengan ruku’, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, bangkit dari sujud
b.
Pada roka’at kedua, takbir
5X. Seperti juga pada roka’at yang pertama kaifiatnya sama, lalu duduk tasyahud
akhir dan salam. Setelah membaca Al Fatihah pada roka’at kedua diteruskan
dengan membaca suroh Al Ghosyiyah
c.
Tidak ada sholat apapun
yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat Idain, tidak ada adzan dan iqomah
pada sholat Idain
d.
khutbah sholat idain
diadakan setelah sholat Idain diselenggarakan. Khutbah ini disampaikan hanya
satu kali, tidak seperti khuutbah jum’at
9.
Sholat Gerhana
Matahari dan Bulan
Sholat gerhana disebut sholat matahari disebut sholat
kusuf dan sholat gerhana bulan disebut sholat khusuf. Sholat gerhana dapat
dikerjakan secara berjama’ah atau sendiri-sendiri, tetapi lebih diutamakan
dikerjakan secara berjama’ah. Bacaan pada sholat gerhana dibaca dengan suara
nyaring atau keras, baik pada sholat kusuf maupun sholat khusuf.
Tatacara pelaksanaan sholat gerhana sebagai berikut:
1.
Berniat melaksanakan sholat
gerhana
2.
Dilaksanakan sebanyak dua
roka’at dengan melakukan ruku’ dua kali pada setiap roka’at
3.
Pada roka’at pertama
setelah membaca Al Fatihah dan bacaan suroh, kemudian ruku’dan I’tidal. Setelah
membaca bacaan I’tidal diteruskan membaca Al Fatihah dan bacaan suroh, kemudian
melakukan ruku’ dan I’tidal diteruskan sujud, duduk diantara dua sujud, dan
sujud lagi
4.
Berdiri dari sujud untuk
melaksanakan roka’at kedua, caranya sama seprti roka’at pertama, kemudian
dilanjutkan dengan tasyahud akhir dan diakhiri dengan salam
5.
Selesai melaksanakan sholat
gerhana dilanjutkan dengan khutbah sholat gerhana dengan satu kali khutbah
10.
Sholat Istisqo’
(memohon hujan)
Sholat Istisqo’ adalah cara seorang musli, memohon
kepada Allah SWT agar dianugerahi nikmat-Nya, membuka langitnya, karena hujan
yang telah lama tidak turun
Sholat Istisqo’ dikerjakan dua roka’at berjama’ah,
bertempat dilapangan diikuti oleh kaum mulim dan muslimah, sebelum berangkat salah
seorang pemimpin dari masyarakat (imam) memberi nasehat kepada merka agar
betobat atas segala dosa dan segala kesalahan, beristighfar kepada Allah,
karena musim kering serta tiada turun hujan ialah karena Allah murka kepada
manusia yang suka berbuat dosa
0 komentar:
Posting Komentar