Senin, 17 Maret 2014

Sholat Tatawu'



Sholat Tatawu’

Dalam Sebuah hadits  Tamim Addari menerangkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Perbuatan orang yang pertama kali dihisab (diteliti) kelak pada hari Kiyamat, ialah tentang Sholatnya. Jika ia telah mengerjakan Sholatnya dengan sempurna, maka dicatat baginya sempurna. Akan tetapi, jika ia tidak mengerjakan sholat dengan sempurna, maka Allah akan berkata kepada malaikat-Nya: “periksalah! apakah kamu dapati perbuatan Tatawu’ (melaksanakan sholat sunah) bagi hambaku untuk melengkapi sholat fardhunya?” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim)
Kutipan hadits diatas menerangkan betapa sholat Tatawu’ memiliki nilai pahala lebih di sisi Allah walaupun hukum melaksanakan sholat tatawu’ adalah sunah. Nah, untuk mengetahui lebih jauh sholat sunah apa saja yang termasuk sholat Tatawu’serta ketentuan-ketentuan sholat Tatawu’, marilah kita simak pembahasan berikut.

Pengertian Sholat Tatawu’
Sholat Tatawu’ adalah sholat sunah pada umumnya, selain sholat fardhu yang lima waktu. Sholat tatawu’ dikerjakan di luar lima sholat fardhu. Sholat Tatawu’ adalah sholat yang memberikan kesempatan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (Taqorubbillah). Pahala ibadah sholat Tatawu’ memiliki nilai lebih sebagai penyempurna sholat fardhu yang belum sempurna pelaksanaannya.
Macam-Macam Sholat Tatawu’
Sholat tatawu’ yang dikerjakan berdasarkan tuntunan dari Nabi Muhammad SAW dan hadits yang shohih adalah:
1.      Sholat sesudah wudhu
2.      Sholat Tahiyyatul Masjid
3.      Sholat Rowatib
4.      Sholat Lail (Sholat Malam)
5.      Sholat Dhuha
6.      Sholat Safar (Ketika Akan Bepergian)
7.      Sholat Istikhoroh (Mohon Dipilihkan)
8.      Sholat Idain
9.      Sholat Gerhana Matahari atau Bulan
10.   Sholat Istiqo’ (Memohon Hujan)
Penjelasan :
1.      Sholat Sesudah Wudhu
Apabila selesai melaksanakan wudhu. kita disunahkan melaksanakn sholat sunah. Jumlah roka’at Sholat sesudah wudhu tidak ditentukan, boleh dua roka’at empat roka’at, enam roka’at dan seterusnya sampai dengan kemampuan dan tempat yang ada
Tempat untuk melaksanakan sholat sesudah wudhu boleh di rumah, masjid, atau di tempat yang patut untuk melaksanakan sholat.

2.      Sholat tahiyyatul Masjid
Sholat Tahiyyatu Masjid adalah Sholat untuk menghormati masjid sebagai rumah Allah. Mengerjakan sholat Tahiyyatul Masjid disunahkan bagi orang yang masuk masjid. Janganlah seseorang duduk sebelum mengerjakan sholat Tahiyyatul Masjid. Begitu pula saat hari Jum’at, walaupun khotib sedang berkhutbah dan kita baru datang, maka kita disunahkan melaksanakan sholat Tahiyyatul Masjid. sholat Tahiyyatul Masjid dikerjakan sebanyak 2 roka’at.

3.      Sholat Rowatib
Sholat Rowatib adalah sholat sunah yang mengikuti sholat fardhu. Sholat Rowatib yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut sholat sunah Qobliyah (sebelum) dan yang dikerjakan sesudah sholat fardhu disebut Ba’diyah (sesudah).
Diantara sholat sunah Rowatib adalah sebagai berikut:
a.      Sholat Sunah Fajar, dikerjakan dua roka’at sebelum sholat subuh dan lebih baik dikerjakan di rumah sebelum berangkat ke masjid. Diterangkan dalam sebuah hadits, dari Aisyah, “Tidak ada sholat sunah yang lebih dipentingkan oleh Nabi Muhammad SAW. selain dari dua roka’at sebelum subuh.”
b.      Sholat Sunah Zuhur, dikerjakan dua roka’at atau empat roka’at sebelum sholat Zuhur dan dua roka’at atau empat roka’at sesudah Zuhur
c.      Sholat sunah Asar, dikerjakan dua roka’at sebelum Asar
d.      Sholat sunah Maghrib, dikerjakan dua roka’at sebelum sholat Maghrib dan dua roka’at sesudah maghrib
e.      sholat sunah isya’, dikerjakan dua roka’at atau empat roka’at sesudah sholat isya’.

4.      Sholat Lail
Sholat lail dikerjakan pada malam hari dan biasa disebut sholat Tahajud (qiyamul Lail). Pada bulan romadhon, sholat lail dikenal dengan nama sholat Tarowih. Satu rangkaian dengan sholat Lail atau Tahajud serta diikuri dengan Witir.
Sholat Tahajud dikerjakan sedikit-dikitnya dua roka’at dan sholat Witir sedikit-dikitnya satu roka’at. Sholat Witir dikerjakan sesudah sholat Tahajud. Waktu melaksanakn sholat Tahajud dimulai setelah sholat Isya’ dan lebih diutamakan dikerjakan sesudah tidur pada sepertiga malam yang terakhir.
Pada bulan Romadhon, sholat Tahajud dinamakan sholat Tarowih. Sholat Tarowih dikerjakan sebanyak 20 roka’at, dikerjakan dua roka’at dua roka’at kemudian salam. Sama Halnya dengan sholat yang lain , setelah membaca al-fatihah dilanjutkan dengan membaca surat-surat yang dikuasai. Setelah selesai sholat Tarowih , dilanjutkan dengan sholat Witir yang dikerjakan tiga roka’at dengan dua roka’at salam dan satu roka’at salam
5.      Sholat Dhuha
Sholat Dhuha ialah sholat sunah dua roka’at atau empat roka’at atau delapan roka’at singkat-singkat dengan salam pada tiap-tiap dua roka’at. Sholat Dhuha dikerjakan ketika waktu dhuha, yaitu ketika matahari telah mulai naik meninggi (kurang lebih pukul 7 atau 8 pagi) sampai tergelincir matahari (kurang lebih pukul 11 siang).
Sholat Dhuha termasuk sholat yang dipentingkan karena mendapat wasiat dari Rosulullah SAW
Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Abu Huroiroh, ia berkata, “Kekasihku (Muhammad SAW) telah berpesan kepadaku tiga hal penting yaitu, suka berpuasa tiga hari setiap bulan (tanggal 13,14,dan15), mengerjakan sholat Dhuha dua roka’at, dan sholat witir sebelum tidur.” (HR Bukhori dan Muslim)
6.      Sholat Safar (sholat ketika akan bepergian)
Orang yang akan bepergian disunahkan melaksanakn sholat Safar tatkala ia hendak ke luar rumah. Begitu juga, orang yang baru datang dari bepergian disunahkan melaksanakan sholat sunah dua roka’at tatkala ia sampai di rumahnya. Sebagaimana hadis berikut:
Dari Abu Huroiroh, Nabi Muhammad SAW bersabda “Apabila engkau keluar rumahmu, hendaklah engkau sholat dua roka’at niscaya sholat itu akan memeliharamu dari kemasukan kejahatan. Dan apabila engkau masuk rumahmu, hendaklah engkau sholat dua roka’at maka sholat itu akan memeliharamu dari kemasukan kejahatan.” (HR Baihaqi, Hadits Hasan)
7.      Sholat Istikhoroh (Mohon dipilihkan yang terbaik)
Sholat Istikhoroh artinya meminta petunjuk yang terbaik kepada Allah SWT. Hal ini menunjukan sikap seorang muslim yang menyerahkan masalah hidup yang sedang dihadapi (masalah pekerjaan, jodoh, jabatan, atau urusan lainnya) kepada Allah SWT. Agar memilihkan yang terbaik bagi dirinya untuk kehidupan di dunia dan di akhirat. Ketika kita dihadapkan pada pilihan tersebut, maka kita disunahkan melaksanakan sholat Istikhoroh dua roka’at. Sesudah itu kita berdo’a memohon petunjuk kepada Allah SWT agar dipilihkan salah satu yang terbaik dari berbagai pilihan
8.      Sholat Idain
Sholat Idan adalah salah satu hari raya, yaitu sholat Idul Fitri yang dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal setelah kita melaksanakan puasa romadhon dan sholat Idul Adha yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Idul Adha disebut juga hari raya qurban karena bertepatan dengan penyembelihan hewan qurban. Idul Adha disebut juga hari raya haji karena bertepatan dengan dilaksanakannya ibadah haji di tanah suci Mekah.
Sholat Idain lebih utama dilaksanakan di tanah lapang secara berjama’ah. Hal ini untuk syi’ar Islam. Tata cara melaksanakan sholat Idain sebagai berikut:
a.      Takbirotul ihrom (pada roka’at pertama). Stelah takbirotul ihrom dan membaca do’a iftitah , dilanjutkan dengan takbir 7X. Tidak membaca apa pun diantara takbir  yang 7 tersebut. Kemudian diikuti dengan membaca suroh Al Fatihah, dan diteruskan dengan membaca surah Al-A’la Dilanjutkan dengan ruku’, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, bangkit dari sujud
b.      Pada roka’at kedua, takbir 5X. Seperti juga pada roka’at yang pertama kaifiatnya sama, lalu duduk tasyahud akhir dan salam. Setelah membaca Al Fatihah pada roka’at kedua diteruskan dengan membaca suroh Al Ghosyiyah
c.      Tidak ada sholat apapun yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat Idain, tidak ada adzan dan iqomah pada sholat Idain
d.      khutbah sholat idain diadakan setelah sholat Idain diselenggarakan. Khutbah ini disampaikan hanya satu kali, tidak seperti khuutbah jum’at
9.      Sholat Gerhana Matahari dan Bulan
Sholat gerhana disebut sholat matahari disebut sholat kusuf dan sholat gerhana bulan disebut sholat khusuf. Sholat gerhana dapat dikerjakan secara berjama’ah atau sendiri-sendiri, tetapi lebih diutamakan dikerjakan secara berjama’ah. Bacaan pada sholat gerhana dibaca dengan suara nyaring atau keras, baik pada sholat kusuf maupun sholat khusuf.
Tatacara pelaksanaan sholat gerhana sebagai berikut:
1.      Berniat melaksanakan sholat gerhana
2.      Dilaksanakan sebanyak dua roka’at dengan melakukan ruku’ dua kali pada setiap roka’at
3.      Pada roka’at pertama setelah membaca Al Fatihah dan bacaan suroh, kemudian ruku’dan I’tidal. Setelah membaca bacaan I’tidal diteruskan membaca Al Fatihah dan bacaan suroh, kemudian melakukan ruku’ dan I’tidal diteruskan sujud, duduk diantara dua sujud, dan sujud lagi
4.      Berdiri dari sujud untuk melaksanakan roka’at kedua, caranya sama seprti roka’at pertama, kemudian dilanjutkan dengan tasyahud akhir dan diakhiri dengan salam
5.      Selesai melaksanakan sholat gerhana dilanjutkan dengan khutbah sholat gerhana dengan satu kali khutbah
10.   Sholat Istisqo’ (memohon hujan)
Sholat Istisqo’ adalah cara seorang musli, memohon kepada Allah SWT agar dianugerahi nikmat-Nya, membuka langitnya, karena hujan yang telah lama tidak turun
Sholat Istisqo’ dikerjakan dua roka’at berjama’ah, bertempat dilapangan diikuti oleh kaum mulim dan muslimah, sebelum berangkat salah seorang pemimpin dari masyarakat (imam) memberi nasehat kepada merka agar betobat atas segala dosa dan segala kesalahan, beristighfar kepada Allah, karena musim kering serta tiada turun hujan ialah karena Allah murka kepada manusia yang suka berbuat dosa

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Santosa Uyee Visit Original Post Putra ka'bah